Senin, 10 September 2012

Sistem Kalendar modern berasal dari Pagan Romawi


Mengetahui sejarah sistem kalender modern yang ada sekarang ini akan membuka wawasan tentang berbagai hal yang menyangkut hari-hari yang telah dirubah dan dipaksakan kepada orang-orang Israel/Yahudi dalam menentukan hari-hari Sabat yang tertulis di dalam kitab Tanak (Taurat, Nevim, dan Ketuvim) atau biasa disebut Perjanjian Lama di dalam Alkitab LAI.  

Kalender modern Dewasa ini dimulai semenjak penerapan sistem perhitungan waktu yang digunakan oleh Kaisar Romawi, Julius pada tahun 45/46 SM.  Dengan berkonsultasi pada seorang astronom (ahli perbintangan) yang bernama Sosigenes dari Alexandria,  kaisar  Julius mengembangkan kalender benama Julian kalender  yang terdiri dari 365.25 hari per tahun.   Penemuan ini telah meninggalkan perputaran hari berdasarkan bulan baru dengan menciptakan/membuat suatu sistem kalender yang berkesinambungan setiap hari dalam seminggu berdasarkan perputaran matahari. Pada mulanya sistem kalender Romawi lama menggunakan 8 hari seminggu dengan penamaan secara sederhana A,B,C,D,E,F,G,H. Dan pada hari-hari tertentu diadakan kegiatan-kegiatan yang disebut 'Fasti', seperti festival keagamaan, kegiatan kaisar yang diumumkan  kepada masyarakat kekaisaran romawi (http://en.wikipedia.org/wiki/Fasti#Modern_fasti).   

Menurut sejarah. Sistem penanggalan Romawi mula-mula hanya 10 bulan, dari Martius sampai December. Oleh kaisar Romawi ke-2, ditambah 2 bulan pada musim dingin sehingga menjadi:

Martius
Aprilis
Maius
Junius
Quintilis  (Kaisar Julius)
Sextilis   (Kaisar Augustus)
September
October
November
December
Januarius
Februarius

Karena ada upacara pada bulan Januarius, maka kemudian awal tahun digeser ke Januarius.  Perlu diketahui bahwa nama-nama bulan dari kalendar yang sekarang adalah dari para penyembah berhala Romawi, yaitu nama dewa-dewi yang dipercaya oleh orang-orang Romawi dari abad permulaan.

January/Januarius:  adalah nama dewa romawi Janus, yaitu dewa pintu gerbang, pintu masuk, awal sesuatu, oleh karena itu menjadi awal tahun.

February/Februarius: adalah bulan terakhir dari kelender romawi.  Pada tanggal 15 dibulan ini sudah menjadi tradisi sebagai festival penyucian yang disebut Februa dan bulan ini mendapatkan namanya sesuai festival tersebut February.  Sendangkan tanggal 14 adalah hari raya merayakan dewa Juno.   Dewi-dewi Juno adalah ratu dari dewa-dewa Romawi.  Dan juga sebagai tuhan perempuan dan pernikahan, kasih sayang.   Secara kebetulan juga terjadi penganiayaan pembunuhan terhadap seorang pendeta oleh Kaisar Claudius II. Pendeta atau pastor ini bernama Valentine yang di penggal pada hari ini.   

March/Martius:  Adalah nama bulan dewa Romawi Mars, dewa perang dan yang melindungi kekaisaran.  Bulan ini adalah bulan pertama dari kalendar Romawi kuno.

April/Aprilis:  Adalah bulan yang dianggap suci/khusus untuk menghormati dewa Venus.   Kata April kemungkinan didapat dari 'Apru', yang di Yunani bernama Aphrodite, dewi kesuburan (Asteroth/Isys). 

May/Maius: adalah nama bulan untuk menghormati dewa Maia, dewi Romawi tentang bumi, dan kehormatan.  Dia dipercaya sebagai istri dari dewa Vulcan, ibu dari dewa Mercury dengan Jupiter dan anak perempuan dari Atlas.  

Juni/junius: adalah nama bulan yang diambil dari pemimpin dari para dewi Juno, istri dari Jupiter dan sebagai ratu sorga.   

Juli/Quintilis: adalah nama bulan yang diambil dari nama Kaisar Romawi Julius setelah kematiannya tahun 44SM untuk mengabadikan namanya.  Dia menamakan dirinya adalah 'Caesar Kristus/Christos'.  Dia merupakan kaisar yang menganggap dirinya Tuhan.

Agustus/Sextilis: adalah nama bulan yang diambil dari nama kaisar Romawi Agustus, anak angkat dari kaisar Julius (31SM - 14AD). Sama seperti dengan  Julius dia menamakan dirinya adalah 'Caesar Kristus'. Dan menganggap dirinya adalah Tuhan.

September: adalah nama bulan diambil dari bahasa latin tujuh 'septem'.

Oktober: adalah nama bulan yang diambil dari bahasa latin delapan 'octo'.

November: adalah nama bulan yang diambil dari bahasa latin sembilan 'novem'.

December: adalah nama bulan yang diambil dari bahasa latin sepuluh 'decem'.


Pada waktu abad pertama sesudah masehi, sistem kalender 7-hari bangsa Romawi memiliki nama untuk penamaan setiap hari tersebut berdasarkan dewa-dewi yang dipercaya berasal dari kepercayaan terhadap matahari dan sistem ini menggantikan sistem kalender 8-hari per minggu.  Penamaan dari hari-hari tersebut adalah sbb:

1. hari Saturn / Sabtu
2. hari Sun / Minggu
3. hari Moon / Senin
4. Hari Mars / Selasa (di Spanyol: Martes, di Perancis: Mardi)
5. hari Mercury / Rabu (di Spanyol: Miércoles, di Perancis: Mercredi)
6. hari Jupiter / Kamis (di Spanyol: Jueves, di Perancis: Jeudi)
7. hari Venus day Jumat (di Spanyol: Viernes, di Perancis: Vendredi)

Hari Saturn adalah hari pertama dalam seminggu menurut sistem kalender 7-hari Romawi.   Namun demikian orang-orang Yahudi dan Kristen tidak menggunakan sistem kalender ini hingga jaman Konstantin.  Banyak orang telah mengetahui bahwa Konstantin menggeser sistem kalender 7-hari ini dengan menjadikan hari Sun (Matahari) menjadi hari pertama dalam seminggu menggantikan hari Saturn.  Hal ini dikarenakan Konstantin menyembah dewa Mithra, dewa Matahari, sehingga dia menjadikan hari matahari sebagai hari yang utama.  Penerapan sistem kalender ini dilakukan dengan kekuatan dia melalui militer yang memaksakan kepada semua orang yang ada dibawah kuasa wilayah dia.   Boleh dibilang seluruh dunia harus mengikuti sistem kalender ini.  Peristiwa penetapan ini terkenal juga disebut hukum 'hari Sun' atau 'Sunday' pada tahun 321 AD (Menurut kalender modern sekarang ini).   Sistem kalender modern ini telah mengubah sistem kalender yang diajarkan Tuhan kepada Musa.  Sistem penyusunan kalender modern ini sama sekali tidak sama dengan kalender Taurat.   Dan kekuatan militer Konstantin memaksakan perubahan ini hingga sekarang ini kita mengenal sebagai kalender modern Masehi yang juga telah diubah oleh Paus Gregorius XIII.

Kaisar Konstantin lahir 27 Februari 272 – meninggal 22 Mei 337 pada umur 65 tahun
Konstantin dan para pemimpin Gereja pada pertemuan di Nicea sekitar tahun 325 AD mengubah penetapan hari raya paskah menjadi hari raya Easter/Astrate/Astheroth/Isthar yang merupakan hari raya agama Mithra yang sesuai dengan kelender ini.  Secara sepintas mungkin terlihat seperti tidak ada perubahan berarti karena cuma merubah hari dan sistem penyusunan kalender.   Namun demikian hal ini memiliki dampak yang luar biasa dalam menentukan hari-hari raya yang ditetapkan dalam kitab Taurat.   Konstantin telah membuat hari raya agama Mythra (Pagan) kedalam hari-hari raya umat Kristen dan Yahudi.   Karena perhitungan kalender modern ini sudah tidak sesuai lagi dengan apa yang ditetapkan didalam kitab Taurat yang diberikan kepada Musa.

Akibat perubahan sistem kalender ini, maka orang-orang Yahudi dan Kristen banyak yang menderita ditekan dan dianiaya untuk mengikuti sistem ini.   Terutama mereka yang hidup dibawah wilayah kekaisaran Romawi.   Untuk itu orang-orang Yahudi bertemu dalam suatu Mahkamah Agama/Sanhedrin untuk menyesuaikan dengan sistem kalender Konstantin ini pada tahun 328 AD.   Dan perubahan kalender Yahudi tersebut berlaku hingga sekarang ini, sehingga ditetapkan bahwa hari Sabat adalah hari Sabtu atau hari Saturn.

Pemaksaan sistem kalender Konstantin juga memaksakan hari-hari raya Pagan ke dalam liturgi agama Kristen, walaupun hal ini tidak dipaksakan kepada orang-orang Yahudi.   Tetapi karena kaisar konstantin adalah seorang kaisar pertama yang mengakui orang-orang Kristen dan yang menerima kekristenan sebagai agama negara yang bercampur dengan tradisi dari bangsa Romawi atau kepercayaan dia.   Maka disusunlah hari-hari raya yang sesuai dengan kalendar konstantin yang digunakan oleh Gereja Katolik.

Kalender agama Kristen yang diadopsi dari hari raya Pagan. 

                                                 
                      

Berikut ini adalah penjelasan dari hari-hari raya yang diadopsi dari tradisi dan ajaran para penyembah berhala romawi ke dalam kekristenan:
1.) Imbolc  (hari Valentine): 2 February - 15 February

2.) Ostara  (Easter/Isthar atau Paskah) Gereja Katolik menyesuaikannya dengan Paskah (hari Raya roti tidak beragi) dengan menyebutnya sebagai hari kebangkitan Yesus Krsitus:  21  Maret - 25 Maret

3.) Beltane (Mayfest / hari dewi kesuburan) Gereja katolik menyebutnya hari bunda Maria: 1 Mei 

4.) Midsummer Solstice (Gereja katolik menyebutnya hari Santo Yohanes): 21 Juni

5.) Lugnasad  (Gereja Katolik menyebutnya kenaikan bunda Maria): 1 Agustus - 15 Agustus

6.) Mabon  (hari pertama musim gugur): 21 September 

7.) Samhain (Halloween / Gereja Katolik menyebutnya "hari para Santo" dan  “All-Souls Day”): 31 Oktober

8.) Yule (Christmas / Gereja menyebutnya hari Natal) disesuaikan menjadi hari kelahiran Kristus: 21 Desember - 25 Desember

Pada kelanjutannya Paus Gregorius XIII menetapkan perubahan kalender yang ditetapkan konstantin ini pada tahun 1582 AD.  Perubahan ini dilakukan karena perhitungan hari dalam setahun pada kenyataannya tidak 365.25 hari tetapi ada kurang 11 menit.  Alasan perubahan ini dilakukan karena memiliki dasar yang sama dengan Konstantin yaitu untuk menetapkan hari raya Easter sesuai dengan musim dan sistem kalender Konstantin.  Sistem kalender yang baru ini dinamakan kalender Gregorian. Kalender Gregorian inilah yang paling banyak dipakai hingga dewasa ini, terutama di dunia Barat sebagai Kalender Masehi. Kalender Gregorian adalah modifikasi dari Kalender Konstantin. Yang mengusulkan kalender Gregorian adalah DR. Aloysius Lilius, asal Napoli, Italia. Paus Gregorius XIII menyetujui usul itu pada 24 Februari 1582 penanggalan Masehi.

Dasar usulan DR Aloysius adalah kalender Konstantin dinilai kurang akurat. Alasannya, permulaan musim semi (21 Maret) semakin maju sehingga perayaan Paskah yang sudah disepakati sejak Konsili Nicea I tahun 325, tidak tepat lagi.

Pada Kamis, 4 Oktober 1582, Paus Gregorius XIII, mengubah sejarah dunia dengan menetapkan hari Jumat keesokkan harinya menjadi tanggal 15 Oktober atau dipercepat 11 hari.

Keputusan Paus Gregorius XIII mula-mula tidak semua mengikutinya. Gereja-gereja di Rusia, misalnya, baru menerapkannya pada tahun 1918.  Namun Gereja Ortodoks sampai saat ini tetap memakai Kalender Konstantin. Sehingga Gereja Ortodoks baru merayakan Natal di bulan Januari kalender Masehi. (disarikan dari: Gloria edisi 536/II/Jan. 2011).

Dari penjelasan ini telah terlihat bahwa hari Sabat yang ditetapkan oleh Tuhan kepada bangsa Israel sudah sulit untuk ditetapkan karena perhitungan kalender yang digunakan sudah mengalami perubahan beberapa kali.   Tetapi yang paling mempengaruhi perubahan ini adalah pada jaman Konstantin sehingga orang-orang Yahudi pun harus mengikuti/menyesuaikan dengan sistem kalender Konstantin.

Dapat disimpulkan dari perjalanan sejarahnya penyusunan kalender mulai dari 45/46 SM adalah:  
1. Kalender Romawi lama (8-hari/perminggu) 
2. Kalender julian berdasarkan dewa/i Romawi (7-hari per minggu, hari Saturn adalah hari pertama minggu)
3. Kalender Konstantin (hari Sun menjadi hari pertama minggu)
4. Kalender Gregorian (menyesuaikan hari raya Easter)

Sampai disini timbul pertanyaan: 
Apakah hari Sabat mingguan yang ditetapkan di dalam kitab Taurat berdasarkan sistem kalender ini?

Jelas jawabnya tidak, karena kalender Taurat menggunakan sistem bulan baru ke bulan baru untuk menentukan tanggal dan pergantian bulan dalam setahun. 

Bagaimana manusia menentukan sistem kalender dari awal mulanya, semenjak Adam?   Tertulis di dalam Taurat:
Kejadian 1:14 Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,15  dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian.16 Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.

Ada dua benda penerang yang dimaksud yaitu Matahari dan Bulan sebagai tanda untuk menunjukan masa-masa yang tetap, hari-hari, dan tahun-tahun.   Jelas disini pada waktu penciptaan langit dan bumi, Tuhan telah menetapkan suatu sistem kalender yang berdasarkan atas dua benda penerang ini.

Catatan tertua yang dapat kita ketahui adalah dari Henokh, orang benar yang bergaul dengan Allah.  Dalam tulisannya kepada anaknya Metuselah, dia memberikan pengertian tentang perhitungan-perhitungan hari, bulan, tahun, dan musim-musim yang diatur oleh para malaikat.   Catatan ini tidak diakui oleh Gereja tetapi tulisan Henokh yang diberikan kepada Metuselah ini memberikan banyak informasi tentang bagaimana Tuhan Allah mengatur alam semesta ini secara sistematis yang didelegasikan kepada para malaikat-malaikat.

Menurut tulisan Henokh yang mendapatkan pengajaran dari Pemimpin Malaikat yang memberitahukan kepada dia tentang musim dan pengaturan hari-hari dan bulan serta tahun,   bahwa ada 364 hari dalam satu tahun dan setiap tahun dibagi oleh empat musim yang diatur oleh 4 orang malaikat bersama-sama dengan malaikat dibawahnya yang dipimpinnya. Masing-masing dari 4 malaikat ini mengatur sesuai musim yang menjadi kendalinya (tidak dibahas disini).

Ada 7 pemimpin malaikat yang memiliki fungsi-fungsi yang diberi kuasa oleh Tuhan segala Roh:  
1. Uriel:
    mengatasi dunia (bintang2, matahari, bulan, dsb), dan Tartarus.
2. Raphael:
    mengatasi roh-roh manusia.
3. Raguel:
    yang mengambil pembalasan kepada para tokoh-tokoh atau pemimpin dunia (Penguasa2,     
    kerajaan2).
4. Michael:
    dia yang mengatur atas bagian terbaik dari umat manusia dan pemberantas/penakluk   
    kekacauan, pemimpin perang.
5. Saraqâêl:
    dia yang mengatasi roh-roh yang berdosa.
6. Gabriel:
    dia yang mengatasi Firdaus, ular, dan para kerub.
7. Remiel:
    dia yang mengatasi mereka yang bangkit (Dia yang bertanggung jawab pada saat 
    kebangkitan Yesus dari kubur, malaikat yang ditemui maria).

Henokh dikatakan bergaul dengan Allah, oleh karena dia bergaul dengan ke tujuh pemimpin malaikat ini dan beberapa malaikat lainnya.  

Kejadian 5:22 Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.

Para Allah yang gagah perkasa.   

Allah yang bergaul dengan Henokh bernama Uriel, dia yang memberikan berbagai informasi tentang musim-musim, hari, bulan dan Tahun.  Disamping ketujuh Pemimpin Malaikat ini ada satu lagi yang bergumul dengan Yakub, yaitu Panuel atau ditulis di Alkitab dengan nama Panuel/Pniel (Kej 32:30).  Kalau di Alkitab perjanjian lama dituliskan dengan Malaikat TUHAN (dengan M besar) adalah mereka ini, ketujuh Pemimpin Malaikat.   Tidak sama dengan Yesus Kristus, karena Yesus Kristus adalah Malaikat Perjanjian (Mal 3:1), yaitu Anak Manusia.

Perhitungan sistem kalender alkitab dimulai dari bulan baru ke bulan baru berikutnya, dan hal ini bisa 29 hari atau 30 hari dalam sebulan.   Bulan baru yang biasa disebut dalam bahasa Ibrani Rosh Chodesh merupakan awal dari setiap bulan yang dimulai pada pagi hari.Berikut ini penjelasan mengenai mulainya hari.

Kejadian 1:2-5  Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.  Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.

Permulaan perhitungan hari dimulai pada saat ini, karena sebelum itu tidak ada hari (bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya).   Dari ayat-ayat alkitab ini dapat diartikan bahwa yang dinamakan hari adalah dengan adanya petang dan pagi atau disebut juga siang.   Pagi merupakan awal hari dan petang merupakan akhir dari satu hari.   Inilah konsep hari yang diberitakan di dalam firman Tuhan (Alkitab).
Hal ini juga dikuatkan oleh perkataan Yesus:

Yohanes 11:9 Jawab Yesus: "Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari?...

Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama. 



Sehingga jikalau dituliskan tanggal sembilan (9) maka dimulai pada saat pagi (terbit matahari) hingga keesokan pagi sebelum terang itu menyinari bumi.  Sedangkan permulaan tanggal sepuluh (10) adalah pagi hari dimana terang itu mulai bersinar menerangi bumi.   Tanggal 10 tidak dimulai pada malam hari (terbenamnya matahari) tetapi pada saat terbitnya terang yang menerangi kegelapan.

Di dalam tulisan kitab Kejadian 1:2-5: Pada hari pertama yang dijadikan adalah hari, yaitu siang dimana dimulai dengan pagi dan berakhir dengan petang.  Sedangkan malam tidak diperhitungkan sebagai hari melainkan kegelapan malam yang merupakan bagian dari penantian hingga esok hari yang dimulai pada menyingsingnya terang pada pagi hari esok.  Konsep tentang hari ini yang harus dipahami sesuai yang ada di dalam Alkitab bahwa pagi hingga petang yang disebutkan dalam satu hari selama 12 jam.

Oleh sebab itu permulaan hari adalah selalu mulai pada pagi hari, dimana dimulainya terbit terang di bumi ini dan berakhir dengan tenggelamnya terang dalam kegelapan malam hingga datang hari berikutnya sesuai kehadiran terang kembali.

Perhitungan kalender alkitab sangat bergantung kepada peredaran bulan, dimulai dari bulan baru hingga ketemu bulan baru berikutnya.
Yesaya 66:23  Bulan (baru) berganti bulan (baru), dan Sabat berganti Sabat, maka seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-Ku, firman TUHAN.


Bulan Baru dan Sabat Mingguan



Berikut ini adalah salah satu contoh dari penyusunan kalender berdasarkan Alkitab (TANAK):
Kalender Alkitab tahun 5971 (diperkirakan) dari tgl 29 Agustus 2011–22 Maret 2012 

Perhitungan kalender berdasarkan alkitab harus melihat secara langsung bentuk tampilan dari bulan untuk mendapatkan/menentukan bulan baru